soft skill adalah seperangkat kemampuan yang mempengaruhi bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain. Soft skills memuat komunikasi efektif, berpikir kreatif dan kritis, membangun tim, serta kemampuan lainnya yang terkait kapasitas kepribadian individu. Tujuan dari pelatihan soft skills adalah memberikan kesempatan kepada individu untuk untuk mempelajari perilaku baru dan meningkatkan hubungan antar pribadi dengan orang lain. Soft skills memiliki banyak manfaat, misalnya pengembangan karir serta etika profesional. Dari sisi organisasional, soft skills memberikan dampak terhadap kualitas manajemen secara total, efektivitas institusional dan sinergi inovasi. Esensi soft skills adalah kesempatan. Soft Skill sebenarnya dapat menjadi penentu kesuksesan seseorang. Keterampilan seseorang dalam mengatur dirinya sendiri untuk pengembangan kerja secara optimal.
Contoh Soft Skill :
- Kejujuran
- Tanggung jawab
- Berlaku adil
- Kemampuan bekerja sama
- Kemampuan beradaptasi
- Toleran
- Hormat terhadap sesama
- Kemampuan mengambil keputusan
- Kemampuan memecahkan masalah
Korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus, politisi maupun pegawai, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
- perbuatan melawan hukum.
- penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana.
- memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi.
- merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, di antaranya:
- memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);
- penggelapan dalam jabatan;
- pemerasan dalam jabatan;
- ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara);
- menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi.
- Jadi dapat disimpulkan hubungan soft skill dan perilaku korupsi sangat bertolak belakang. Seseorang yang mempunyai soft skill dengan seseorang yang melakukan tindakan korupsi sangat berbeda, orang yang melakukan tindakan korupsi pasti berpikir beribu-ribu kali untuk melakukan tindakan tidak terpuji tersebut. Orang yang melakukan tindakan korupsi sebagian besar tidak memiliki soft skill yang cukup dalam diri mereka, sehingga mereka dapat melakukan tindakan korupsi tersebut dengan mudah dan tanpa beban apapun.
sumber : loveyuli.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar