Perkembangan Games
Perkembangan game terutama computer dan console game mungkin kini sudah diluar kewajaran. Pada tahun 1985 console game pertama yang menggunakan teknologi 8-bit muncul yaitu Nintendo Entertainment System (NES) merajai dunia games dalam kurun waktu yang lama dengan menggunakan software development yaitu perkembangan perangkat lunak yang muncul dengan berbagai macam genre dan title Nintendo cartridge yang terus dibawa ke pasaran dunia.
Pada tahun 1990 muncul console baru SEGA MEGA DRIVE yang menggunakan teknologi 16-bit. Dimana teknologi tersebut mampu memberikan tampilan grafis yang jauh lebih baik dibandingkan dengan NES.
Namun Nintendo tidak tinggal diam dan kemudian melempar ke pasaran console 16-bit mereka ke pasaran dengan brand Super Nintendo Entertainment System (Super NES) pada tahun 1991. Pertarungan merebut pasar antara SEGA vs Super NES pada periode waktu tersebut sangat menarik, mulai dari perang iklan, perang title game dan perang game eksklusif . Masih pada periode tahun 90-an pengembangan console mulai memasuki 32-bit dan mulai diperkenalkan penggunan Compact Disc (CD) sebagai media gamenya, tidak lagi menggunakan cartridge. Babak baru dalam dunia game telah dimulai. SEGA Saturn dilempar kepasaran pada tahun 1995 dengan ikon utamanya adalah Virtua Fighter, yang menarik adalah vakumnya Nintendo dalam meladeni rivalnya ini Nintendo masih bertahan dengan Super NES-nya dan lebih fokus pada pengembangan softwarenya. Perusahaan lain asal Jepang, SONY mencoba untuk terjun dalam dunia console game dengan SONY Playstation-nya pada tahun 1994. Pihak Nintendo, yang akhirnya meluncurkan Nintendo 64 pada tahun 1999 atau yang lebih dikenal dengan N64. SEGA tidak tinggal diam dengan memperkenalkan SEGA DreamCast tahun 1999. SONY PlayStation seperti tenggelam dalam persaingan SEGA vs Nintendo. Langkah diam yang diambil oleh SONY dan lebih memperkuat kerjasama dengan pihak pengembang game. DreamCast dan N64 memiliki sisi grafis yang terbaik saat itu dan bukan berarti dua perusahaan tersebut mengenyampingkan sisi playability-nya tetapi mereka mungkin melupakan satu faktor penting, yakni para pengguna console. Dengan rutinnya dua perusahaan tersebut meluncurkan console baru dengan teknologi lebih baru, perang iklan dan perang game eksklusif berarti terjadi pembengkakan biaya yang harus dikeluarkan oleh para gamer untuk dapat mencicipi teknologi dari console tersebut dan ini dapat membuat para gamer dengan dana cekak kebingungan. Kelanjutannya sudah dapat ditebak, SONY PlayStation merajai dunia console game dan SEGA DreamCast akhirnya runtuh yang menyebabkan perusahaan SEGA tidak lagi memproduksi game console dan hanya berkonsentrasi pada pengembangan software saja. Nintendo masih terbilang bertahan dengan N64-nya. Yang menarik dilihat adalah periode bertahannya era 64-bit tidaklah lama, tidak seperti pada era NES 8-Bit yang merajai 5 tahun lebih.